AESP (Additional English Skills Program) Project
Berawal dari program di kampus saya yang mewajibkan setiap mahasiswa dan mahasiswinya mengikuti program AESP sebagai salah satu persyaratan mengikuti Sidang Yudisium. Disitu saya mulai mengenal AESP dan memantapkan hati untuk serius belajar. Program ini bertujuan untuk membekali mahasiswa agar punya English Skills saat lulus nanti dan mampu bersaing di dunia kerja.
Dosennya sangat kompeten di bidangnya, asik orangnya, kualitas English skills nya sangat baik, program pembelajarannya juga modern dan mudah dipahami. Kami memanggilnya Miss Husni. Proses pembelajarannya di bagi menjadi beberapa group agar classroom tidak terlalu banyak audience nya, jadi kami bisa belajar dengan konsentrasi. Selain itu mahasiswa diwajibkan untuk mempraktekkan langsung apa saja yang sudah diajarkan. Alhasil kami jadi terbiasa komunikasi dengan bahasa Inggris dengan baik dalam proses pembelajaran.
Pada pertemuan ke Enam mahasiswa diberi project yang mengharuskan untuk mewawancarai orang asing tapi syaratnya bukan orang Asia. Tujuannya agar mahasiswa bisa berinteraksi langsung dengan native speaker yang memang sangat fasih berbahasa inggris sejak kecil. Ada beberapa pilihan tema yang menjadi pokok pembahasan dalam proses wawancara. Satu kelompok terdiri dari 3 orang. Kelompok sayapun memutuskan untuk memilih tema " Indonesian Attraction", karena menurut kami tema ini cukup menarik untuk di explore lebih dalam.
Dengan persetujuan bersama, kami sekelas memilih akhirnya memilih tempat "Kota Tua" sebagai media untuk wawancara. Alasannya memilih Kota Tua adalah karena di tempat tersebut adalah destinasi wisata yang selalu ramai didatangi oleh wisatawan domestik ataupun mancanegara. Sangat mudah ditemukan orang asing berlalu lalang mengelilingi tempat bersejarah itu. Hari minggu kami semua berkumpul di Stasiun LA alias Lemah Abang, Cikarang. Memang untuk berusaha menjadi lebih baik itu tak mudah, kami dihadapkan pada masalah yang cukup membuat kami gelisah yaitu kehabisan tiket kereta api. Ya Tuhan...
Menyerah! Tidak mungkin! bukan kami kalau mudah menyerah, setelah berunding akhirnya kami memutuskan untuk nekat menjadi penumpang ilegal, hahaha, cukup ekstrim tapi mau bagaimana lagi, Maafkan kami Pak Masinis! Usaha itu harus, tapi jangan ditiru ya, kami terpaksa karena keadaan yang harus secepat mungkin mengejar deadline agar segera goals projectnya. Maklum kami bekerja untuk membiayai kuliah kami, jadi harus pinter-pinter bagi waktu. Pelajaran buat kalian-kalian mahasiswa yang bisa fokus kuliah karena orang tua mampu membiayai kalian. Semoga bisa lebih menghargai dan memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan Tuhan kepadamu.
Keretapun datang setelah penantian yang cukup lama, kami awali dengan bismillah agar perjalanan lancar. Di tengah perjalanan, kereta berhenti di stasiun tambun, saya dan bang Rahmat sohib saya bergegas turun dan lari kecil sesegera mungkin mencari loket penjualan tiket dan sangat berharap tiket belum habis. setibanya di loket, mbak tiketnya masih? masih kak, mau berapa? 12 mbk. Alhamdulillah, Tuhan meridhoi langkah kami. Sekitar 1,5 jam perjalanan kami naek kereta dan akhirnya tiba di stasiun kota. Kami bergegas turun dan jalan kaki menuju area Kota Tua.
Beristirahat sejenak dan makan siang menjadi pilihan baik setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan sebelum kita melanjutkan journey berburu bule di Kota Tua. Kami memutuskan berpencar sesuai group masing-masing untuk memulai wawancara. Saya, Dita dan Rina memfokuskan pencarian di setiap sudut kota. Perhentian kami tertuju pada pasangan tua yaitu Mr.Jhon and Mrs. Jhon, mereka menyambut kami dengan hangat.
Dosennya sangat kompeten di bidangnya, asik orangnya, kualitas English skills nya sangat baik, program pembelajarannya juga modern dan mudah dipahami. Kami memanggilnya Miss Husni. Proses pembelajarannya di bagi menjadi beberapa group agar classroom tidak terlalu banyak audience nya, jadi kami bisa belajar dengan konsentrasi. Selain itu mahasiswa diwajibkan untuk mempraktekkan langsung apa saja yang sudah diajarkan. Alhasil kami jadi terbiasa komunikasi dengan bahasa Inggris dengan baik dalam proses pembelajaran.
Pada pertemuan ke Enam mahasiswa diberi project yang mengharuskan untuk mewawancarai orang asing tapi syaratnya bukan orang Asia. Tujuannya agar mahasiswa bisa berinteraksi langsung dengan native speaker yang memang sangat fasih berbahasa inggris sejak kecil. Ada beberapa pilihan tema yang menjadi pokok pembahasan dalam proses wawancara. Satu kelompok terdiri dari 3 orang. Kelompok sayapun memutuskan untuk memilih tema " Indonesian Attraction", karena menurut kami tema ini cukup menarik untuk di explore lebih dalam.
Dengan persetujuan bersama, kami sekelas memilih akhirnya memilih tempat "Kota Tua" sebagai media untuk wawancara. Alasannya memilih Kota Tua adalah karena di tempat tersebut adalah destinasi wisata yang selalu ramai didatangi oleh wisatawan domestik ataupun mancanegara. Sangat mudah ditemukan orang asing berlalu lalang mengelilingi tempat bersejarah itu. Hari minggu kami semua berkumpul di Stasiun LA alias Lemah Abang, Cikarang. Memang untuk berusaha menjadi lebih baik itu tak mudah, kami dihadapkan pada masalah yang cukup membuat kami gelisah yaitu kehabisan tiket kereta api. Ya Tuhan...
Menyerah! Tidak mungkin! bukan kami kalau mudah menyerah, setelah berunding akhirnya kami memutuskan untuk nekat menjadi penumpang ilegal, hahaha, cukup ekstrim tapi mau bagaimana lagi, Maafkan kami Pak Masinis! Usaha itu harus, tapi jangan ditiru ya, kami terpaksa karena keadaan yang harus secepat mungkin mengejar deadline agar segera goals projectnya. Maklum kami bekerja untuk membiayai kuliah kami, jadi harus pinter-pinter bagi waktu. Pelajaran buat kalian-kalian mahasiswa yang bisa fokus kuliah karena orang tua mampu membiayai kalian. Semoga bisa lebih menghargai dan memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan Tuhan kepadamu.
Keretapun datang setelah penantian yang cukup lama, kami awali dengan bismillah agar perjalanan lancar. Di tengah perjalanan, kereta berhenti di stasiun tambun, saya dan bang Rahmat sohib saya bergegas turun dan lari kecil sesegera mungkin mencari loket penjualan tiket dan sangat berharap tiket belum habis. setibanya di loket, mbak tiketnya masih? masih kak, mau berapa? 12 mbk. Alhamdulillah, Tuhan meridhoi langkah kami. Sekitar 1,5 jam perjalanan kami naek kereta dan akhirnya tiba di stasiun kota. Kami bergegas turun dan jalan kaki menuju area Kota Tua.
kawan-kawanku |
![]() |
meet to Mr.Jhon and Mrs.Jhon from Netherland |
Kami mengajukan pertanyaan yang mungkin sering ditanyakan kepada Bule saat berkunjung ke Indonesia. Apa yang membuat Anda tertarik berkunjung ke Indonesia? orang-orangnya ramah. Terlihat senyum bahagia di wajah kami mendengar jawaban itu.
![]() |
interview with Mrs.Jhon |
Pembicaraan yang lumayan panjang itu amat berarti buat kami, selain pengalaman yang kami dapatkan, kami juga bisa tahu pendapat-pendapat mereka tentang Indonesia, negara tecinta kita ini. Ternyata banyak orang di luar sana mengagumi bangsa kita ini karena banyak daya tarik yang membuat mereka-mereka berbondong-bondong untuk bekunjung ke Indonesia. Terharu...
Target kedua kami tertuju pada sepasang muda-mudi dari Germany, mereka adalah Ryan dan Sonia. Mereka juga menyambut kami dengan senang hati.
![]() |
with Ryan and Sonia from Germany |
Hal yang pertama kali kami tanyakan masih sama, apa alasan kalian datang ke Indonesia? kami tertarik dengan perbedaan agama yang ada tapi tetap hidup damai beriringan. Wah....menarik jawabannya, beda dari yang lain. Saya salah prediksi mengenai jawaban mereka. Mereka sangat asyik, baru kenal saja sudah begitu akrab. Keakraban bisa cepat terjalin mungkin karena keramahan di antara kami.
Kami tidak bisa berlama-lama wawancara yang ujungnya malah ngobrol. Hehehe...mereka harus kejar-kejaran dengan waktu karena harus segera ke Bandara untuk melanjutkan traveling ke Pulau Dewata Bali dan Lombok. See you...
![]() |
interview with Sonia |
![]() |
interview with Ryan |
Selesai juga wawancaranya. Sisa waktu yang ada tidak kami sia-siakan begitu saja, kami lanjut explore Kota Tua dan terhenti di Museum Wayang. Suasana berbeda sangat terasa ketika kami mulai masuk, mungkin karena bangunan peninggalan penjajahan Belanda yang sudah berumur ratusan tahun kali ya jadi kesannya tempoe doeloe banget dan sedikit terasa mistis. Tempat yang wajib dikunjungi karena menyimpan nilai seni dan sejarah yang luar biasa. Dapat pengalaman lagi.
Koleksi Si Unyil |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar