Minggu, 05 Maret 2017

Belajar Bahasa Jepang Pelajaran 2 (Part II)

HIRAGANA NO KAKIKATA
平仮名の書き方
ATURAN MENULIS HURUF HIRAGANA


Hari ini kita membahas tentang cara penulisan dengan huruf Hiragana, atau boleh kita sebut dengan "hiragana no kakikata (平仮名の書き方)". Pada dasarnya, aturan penulisan huruf Hiragana ini dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
  1. Sei On (清音) = Suara Pendek
  2. Chou On (長音) = Suara Panjang
  3. Soku On (促音) = Suara Kembar
  4. Joshi ( ) = Partikel

Nanti kita bahas ke-empat aturan diatas.


Oh iya, sebelumnya Saya ingin mengingatkan lagi, tahap ini hanya untuk Anda yang sudah hafal huruf Hiragana. Jika anda masih belum menghafalnya, haraf tutup materi ini dan tolong kembali ke materi sebelumnya, yaitu tentang huruf Hiragana. Mohon hafalkan dulu! Ingat disiplin!
Bagi yang sudah hafal, mari kita lanjutkan!!
Oke, kembali ke topik. Aturan penulisan huruf Hiragana ini sangat penting dan perlu untuk ditaati/dilakukan, karena erat kaitannya dengan panjang-pendeknya suara yang dimana dapat mempengaruhi arti dari kata itu sendiri. Sebagai contoh :



yume dan yuumei
yume berarti mimpi, sedangkan yuumei adalah terkenal.
Jelas sangat berbeda jauh kan?



Contoh lain :

ie dan iie
ie artinya rumah, sedangkan iie artinya tidak
hohoho, lagi-lagi artinya jauh berbeda
Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam mengucapkan panjang-pendeknya dari suatu kata Bahasa Jepang.



yah, kita mulai membahas tentang aturan tersebut!!
"ee..?? ternyata belum dimulai ya? terus yang di atas itu apa?"
Yang di atas hanyalah pemanasan saja dan merupakan penjelasan awal. Topik yang sebenarnya ada di bawah sini. Yosh!! Siapkan otak Anda dan mari kita mulai... Hajimemashou!! (はじめまし!!!)
===================================================

Sei On (清音) = Suara Pendek


Sei on (清音)atau suara pendek merupakan kata-kata yang diucapkan secara pendek. Dalam penulisan huruf Hiragana, cara penulisannya pun ditulis dengan hiragana biasa. Contoh :

Mizu = みず = Air
Yume = ゆめ = Mimpi
Iku = いく = Pergi
Hanasu = はなす = Berbicara


 Chou On (長音) = Suara Panjang


Dalam kosakata bahasa Jepang terdapat bunyi panjang.

Bunyi panjang dalam bahasa Jepang disebut Choo on.
Bunyi panjang bila diucapkan pendek maka artinya akan sangat berbeda sekali. Seperti yang sudah dijelaskan di atas. Jangan sampai lupa ya!!
Nah, untuk penulisan suara panjang ini, mengikuti huruf vokal yang terakhir yang diucapkan...misalnya
untuk A : Okaasan = おかあさん = Ibu
untuk I : Ojiisan = おじいさん = Kakek
untuk U : Yuumei = ゆうめい = Terkenal
tapi,, (ada tapinya nih!!), untuk akhiran vokal yang berakhiran E dan O agak berbeda. Dimana untuk E jika dipanjangkan harus diikuti dengan huruf I, dan untuk huruf O diikuti dengan huruf U. Contohnya :
untuk E : Yuumei = ゆうめい = Terkenal
                Tokei = とけい = Jam
Nah, jadi kesimpulannya, jika Anda menemukan kata seperti YUUMEI berarti bukan dibaca YUUMEI melainkan dibaca YUUMEE. atau TOKEI bukan dibaca TOKEI melainkan TOKEE.
untuk O : Saikou = さいこう = Keren = dibaca SAIKOO
               Hikouki = ひこうき = Pesawat = dibaca HIKOOKI


Soku On (促音) = Suara Kembar



Istilah sokuon, dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan konsonan rangkap atau konsonan ganda.
dalam bahasa Jepang terdapat kosakata yang mempunyai bunyi konsonan rangkap, tetapi tidak ada huruf mati yang berdiri sendiri. Oleh karena itu untuk dapat mengucapkan bunyi konsonan rangkap diperlukan bantuan 1 huruf kana yaitu huruf " tsu ” tapi dalam bentuk ukuran kecil (), bila kita posisikan maka ukurannya ditulis kira-kira sebesar seperempat dari bentuk huruf kana biasa.
Huruf "tsu ()” kecil hanya membantu merangkapkan 4 konsonan yang mengikuti bunyi huruf kana berikutnya yaitu p, s, k dan t.
Contoh :
Gakkou = がっこう = Sekolah = dibaca GAKKOO
Zasshi = ざっし = Majalah
Kitte = きって = perangko
Suppai = すっぱい = Asam

 JOSHI ( ) = partikel



Joshi / partikel yang akan kita bahas pada BAB ini ada 3 huruf yang menggunakan huruf Hiragana yaitu :
  • HA =
  • HE =
  • WO =



Keunikan dari Joshi ini adalah cara pengucapannya yang berbeda dari penulisan. Oke deh,, mari kita bahas partikel-partikel tersebut
  • HA = yang dibaca WA
    Yang juga bisa berarti ADALAH, Contoh kalimatnya seperti yang sudah kita bahas di pelajaran sebelumnya tentang pola WA ().
    Contoh Kalimat
    Watashi Wa Akihabara Kara Kimashita. 
    わたし あきばら から きました
    Coba perhatikan, disana ada 2 huruf HA yang berbeda cara pengucapannya... Kesimpulannya adalah, tidak semua huruf HA () itu dibaca WA.. huruf HA dibaca WA jika huruf tersebut merupakan pola kalimat. Jika huruf HA tersebut BUKANLAH pola kalimat, maka harus tetap dibaca HA... seperti pada kata AKIHABARA (あきはばら)
    NOTE : Joshi ini wajib untuk Anda ketahui sekarang, karena kita akan sering menggunakannya. Lagipula, kita sudah mempelajarinya di pelajaran sebelumnya kan??
  • HE = yang dibaca
    Sebenarnya, Joshi ini belum wajib untuk Anda pelajari, karena belum diajarkan dan akan dibahas di BAB depan. Tapi tidak masalah untuk dipelajari sekedar pengetahuan.
    Joshi HE = bisa juga berarti KE. Yang biasa digunakan untuk memberikan keterangan untuk pergi ke suatu tempat. Misalnya
    Contoh Kalimat
    Akihabara e Iku 
    あきはばら いく
    Pergi ke Akihabara 
    Hal yang perlu diperhatikan juga disini adalah, tidak semua huruf HE () dibaca E. Huruf HE () dibaca E jika huruf tersebut memang merupakan partikel (JOSHI), jika bukan maka akan tetap dibaca HE,, misalnya pada kata へす dibaca HESU dan BUKAN ESU


WO = yang dibaca O

Sama seperti partikel HE, JOSHI ini masih belum wajib untuk dipelajari, tapi bisa dijadikan sebagai pengetahuan dasar
Kata WO () tidak memiliki arti dalam Bahasa Indonesia, tetapi memiliki peran yang sangat penting. Huruf WO () ditempelkan ke akhir suatu kata untuk menandakan bahwa kata tersebut merupakan objek langsung verbanya. Huruf ini bisa dibilang tidak pernah digunakan untuk keperluan lain. Baiklah, daripada Anda pusing sendiri, saya kasih contohnya deh.
Contoh Kalimat :
Sakana o Tabemasu 
さかな たべます
Makan Ikan 
Sakana (yang artinya IKAN) adalah Objek, dan Tabemasu (yang artinya MAKAN) adalah Predikat.
Nah, perhatikan!! Jika Anda ingin melakukan sesuatu kepada Objek, maka harus disimpan sebelum Predikat / Kata kerja dan harus ditambah partikel WO
Contoh Lain
Kimi wo Ai Shiteru 
きみ あい してる
Mencintai Kamu 
Kimi (yang artinya KAMU) menjadi Objek, dan Ai shiteru (Mencintai) merupakan Predikat


Terima kasih, semoga bermanfaat untuk sobat yang masih belajar Bahasa Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar